Berita Terkini

Post Top Ad

WBBK



Kamis, 11 Maret 2021

MANSABEL LESTARIKAN TRADISI MAKAN BEDULANG MELALUI PEMBELAJARAN PKWU

 


bkgi.Belitung-Madrasah Aliyah Negeri 1 Belitung (Mansabel) melalui pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) mengingatkan kembali tradisi makan bedulang yang menjadi khas daerah Belitung.

Hal itu diaplikasikan melalui praktik memasak dan menyajikan makanan oleh siswa kelas XII pada hari Selasa (9/3/2021) dengan bimbingan tiga orang guru, yaitu Evita, S.Pd.I, Sis Kartika Sasmi, S.Pd, dan Eyes Christa Ramadhanti Putri, S.Sn. Dalam hal praktik tersebut ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk melestarikan tradisi Daerah Belitung. Hal itu diakui oleh Ibu Evita saat ditemui dikelas bersama dengan siswa yang sedang memasak.

Beliau juga menjelaskan bahwa tradisi makan bedulang merupakan warisan budaya Belitung yang patut dilestarikan. Makan bedulang biasanya diadakan oleh masyarakat Belitung dalam sebuah acara yang diakhiri dengan makan bersama. Selain itu juga biasa disajikan ketika sedang berkumpul bersama sanak keluarga dan handaitaulan.

“Tradisi ini memiliki makna yang mendalam, yaitu sebagai wujud gotong royong, duduk dan makan bersama, serta saling berbagi. Hal itu dapat menjadi penguat silaturahmi serta menghilangkan permusuhan dan perbedaan di antara sesama,” jelas  Evita.

Sementara di tempat penyajian, Sis menjelaskan bahwa makan bedulang adalah bentuk sajian makanan dalam satu hidangan yang terdiri dari nasi, lauk pauk, kue, dan air minum, serta perangkat makan yang disiapkan untuk empat orang. Tradisi ini disebut makan bedulang karena penyajian lauk pauknya diletakkan di atas sebuah dulang. Sedangkan air minum dan kue yang dilengkapi dengan kobokan (air cuci tangan) disajikan dalam sebuah baki persegi empat. Untuk nasinya disiapkan dalam baskom kecil dan diletakkan di atas empat buah piring. Selain itu, ciri khas sajian makan bedulang adalah tudung saji sebagai penutup dulang yang terbuat dari daun lais dengan cat merah dan dihias sedikit sentuhan warna lain berbentuk lukisan kecil.

Praktik penyajian makan bedulang sudah menjadi kesepakatan bersama antara guru dan siswa kelas XII untuk memenuhi tugas dan nilai akhir pelajaran PKWU. Seluruh siswa menyiapkan perangkat dan bahan masakannya dari pagi. Selanjutnya memasak dan menyajikannya dalam waktu empat jam hingga pukul 11.00 WIB.

Dalam hal ini, Kepala Madrasah Drs.Sarwani menyampaikan kesan dan pesannya melalui humas Mansabel. Beliau mengatakan bahwa praktik penyajian makan bedulang oleh siswa sangat baik untuk masa yang akan datang. Sudah sepatutnya generasi penerus bangsa ikut melestarikan tradisi dan budaya daerahnya. Mereka juga nantinya dapat menjadikan hal tersebut sebagai suatu bidang usaha yang dapat menghasilkan uang. Karena pada akhirnya sesuatu yang menjadi khas pasti akan dicari dan dihargai orang.

“Sepatutnya iswa-siswi Mansabel dapat menjadikan praktik ini sebuah pelajaran yang berharga dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari demi masa depan dan kelestarian budaya Belitung,” tutur Sarwani.(Meri)

Post Top Ad

Your Ad Spot